JAKARTA – Astronot NASA mengerjakan banyak penelitian penting saat berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Penelitian paling baru yang dikerjakan adalah studi pernapasan dan sirkulasi darah.
Kosmonot Roscosmos Sergey Ryzhikov dan Alexey Zubritsky mengerjakan dua eksperimen biologi yang sangat penting. Keduanya melakukan penelitian mengenai dampak gravitasi mikro terhadap laju pernapasan para astronot di luar angkasa.
Masih berkaitan dengan eksperimen tersebut, Ryzhikov dan Zubritsky mengenakan sensor pada beberapa bagian tubuh mereka seperti dahi, jari tangan, dan kaki. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah saat berada di luar angkasa.
Teknisi Penerbangan NASA Don Pettit melakukan penelitian yang cukup mirip dengan dua kosmonot tersebut. Pettit memantau peredaran darah Astronot Badan Eksplorasi Kedirgantaraan Jepang (JAXA) Takuya Onishi dengan menggunakan Ultrasound 2.
Teknologi ini dapat memahami bagaimana tubuh Onishi dapat beradaptasi di luar angkasa. Caranya cukup sederhana, Pettit hanya memindai bagian leher, bahu, dan pembuluh darah kaki Onishi untuk mengetahui sirkulasi darahnya.
BACA JUGA:
Baik pernapasan maupun peredaran darah, keduanya penting untuk dipelajari agar kesehatan kru bisa tetap terkontrol. Penelitian ini juga dapat menghindari masalah kesehatan karena hal yang tidak terduga di masa depan.
Selain itu, beberapa astronot lainnya diketahui menguji pakaian antariksa bertekanan negatif untuk tubuh bagian bawah. Pakaian ini dapat menarik cairan tubuh ke arah kaki dan mencegah tekanan pada kepala dan mata yang disebabkan oleh gravitasi ruang angkasa.
Pakaian khusus ini dikembangkan agar kru ekspedisi dapat bekerja dengan cepat di laboratorium. Pakaian ini juga dapat membantu para kru menyesuaikan diri mereka dengan gravitasi Bumi setelah tinggal di luar angkasa selama beberapa bulan atau tahun.