JAKARTA – Manus AI, startup kecerdasan buatan asal China, mengumumkan kemitraan strategis dengan tim di balik model AI Qwen milik raksasa teknologi Alibaba. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat peluncuran agen AI umum pertama di dunia yang dikembangkan oleh Manus AI.
Tidak seperti chatbot, agen AI berfungsi sebagai "karyawan digital" yang dapat menyelesaikan tugas secara mandiri dengan sedikit perintah dari pengguna.
Manus AI, yang diluncurkan pekan lalu, mengklaim performanya lebih unggul dibandingkan DeepResearch, agen AI milik OpenAI. Peluncuran ini langsung viral di media sosial China, dengan banyak yang membandingkannya dengan DeepSeek, chatbot buatan pengembang asal Hangzhou yang mengejutkan Silicon Valley dengan model AI yang diklaim setara dengan produk terbaik OpenAI namun dengan biaya lebih murah.
Kemitraan Manus dengan Qwen berpotensi mengubah dinamika industri AI yang masih terpengaruh oleh kemunculan DeepSeek. Dengan kantor di Beijing dan Wuhan, serta sebagai bagian dari Beijing Butterfly Effect Technology Ltd Co, Manus telah memasarkan produk mereka dengan menyelesaikan berbagai tugas secara gratis untuk pengguna di X.
BACA JUGA:
Namun, akses ke agen AI ini masih terbatas melalui undangan, dan situs webnya mengalami gangguan akibat lonjakan pengguna. Kemitraan dengan Qwen diharapkan membantu Manus mengatasi lonjakan lalu lintas dan memperluas basis penggunanya, sementara Alibaba berupaya memperkuat posisinya dalam persaingan melawan DeepSeek.
Kedua pihak akan berkolaborasi dengan memanfaatkan model AI open-source Qwen, serta mengintegrasikan fungsi agen AI Manus dengan model AI dan platform komputasi di China. Alibaba mengonfirmasi kemitraan ini melalui juru bicaranya.
"Kami menantikan kolaborasi dengan lebih banyak inovator AI global," ujar juru bicara Alibaba.
Tim pengembang Qwen merupakan salah satu yang pertama merespons kesuksesan global DeepSeek pada Januari lalu dengan merilis model yang diklaim lebih unggul dari DeepSeek-V3 hanya beberapa hari setelahnya, bahkan saat hari libur nasional.