Bagikan:

JAKARTA - CEO Manchester United, Omar Berrada, telah mengakui bahwa klub tersebut berisiko tertinggal jauh dari para pesaingnya saat mereka berinvestasi di stadion baru.

The Red Devils mengumumkan rencana pada Selasa, 11 Maret 2025, untuk meninggalkan Old Trafford, rumah mereka selama 115 tahun, dan pindah ke stadion baru berkapasitas 100.000 kursi.

Proposal tersebut mencakup perkiraan biaya sekitar 2 miliar pound yang tentunya menjadi tekanan signifikan pada keuangan yang sudah terbebani setelah membukukan kerugian lebih dari 300 juta pound selama tiga tahun terakhir.

Baik Arsenal maupun Tottenham Hotspur berjuang untuk tetap kompetitif di lapangan saat mereka membangun stadion baru.

Hanya saja, ada kemungkinan berbeda buat Manchester United. Berrada menerima bahwa uang yang tersedia untuk memperkuat skuad mungkin terpengaruh saat proyek tersebut dibiayai.

"Itu berisiko. Jelas itu adalah sesuatu yang ingin kami hindari. Kami tidak ingin menghambat kemampuan kami untuk berinvestasi pada tim agar kami dapat terus bersaing saat membangun stadion baru," kata Berrada pada Selasa, 11 Maret 2025, waktu setempat.

Berrada mengonfirmasi bahwa Manchester United tidak akan meminta uang pembayar pajak untuk mendanai stadion, tetapi mengatakan klub tersebut secara aktif mencari investor.

Tujuannya untuk pindah ke rumah baru mereka dalam waktu lima tahun menjelang musim 2030-2031. Pekerjaan dapat dimulai sebelum akhir tahun meskipun Berrada mengatakan itu akan didasarkan pada izin perencanaan dan seberapa cepat otoritas setempat dapat bekerja.

Berrada lebih lanjut juga menjelaskan bagaimana klub dapat mengumumkan rencana ambisius untuk stadion baru hanya sehari setelah pemilik saham minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe, mengatakan uang akan habis pada akhir tahun 2025 tanpa langkah-langkah pemotongan biaya yang luas.

"Semua rencana yang telah kami buat selama beberapa bulan terakhir benar-benar mengatasi masalah jangka pendek, yaitu bahwa klub tersebut merugi."

"Semua yang kami lakukan dan banyak keputusan ini sulit. Kami tidak ingin melihat orang kehilangan pekerjaan."

"Begitu kami berhenti merugi, kami menempatkan diri kami pada posisi keuangan terbaik untuk terus berinvestasi pada tim kami dan memungkinkan untuk memiliki ambisi membangun stadion baru," kata Berrada.

Sementara itu, meskipun awal yang sulit bagi Ruben Amorim sebagai pelatih kepala, Berrada mengatakan bahwa ia akan senang membuka stadion baru dengan pelatih asal Portugal itu.