JAKARTA - Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff, mengungkap kesamaan dirinya dengan para pemain diaspora Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Jordi Cruyff merupakan putra legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff. Meski lahir di Belanda, dia justru menghabiskan masa mudanya di Spanyol. Bahkan, ia mendapat tawaran untuk membela dua negara, yakni Belanda dan Spanyol U-21.
Namun, pada akhirnya Jordi memutuskan membela Belanda sebagai negara kelahirannya. Hal ini yang kini dirasakan oleh Jay Idzes dan para pemain diaspora lainnya. Meski sempat membela negara lain, mereka kini akhirnya kembali membela Timnas Indonesia.
"Pengalaman saya sangat mirip, saya sering main di Spanyol, tapi membela Belanda," ucap Jordi Cruyff saat konferensi pers di Jakarta dikutip pada Rabu, 12 Maret 2025.
"Saya relate dengan pemain Timnas Indonesia yang tinggal dan bermain di negara lain, tapi memutuskan membela Timnas Indonesia," tuturnya.
BACA JUGA:
Jordi menilai pemain diaspora akhirnya memilih Indonesia memang karena keinginan untuk membuat bangga bangsanya. Soalnya, mereka merasa ada darah leluhur yang mengalir dalam diri mereka.
"Saya rasa, para pemain (diaspora) ingin datang ke sini untuk membuat negara bangga. Saya rasa itu adalah hal yang sangat indah dan perlu dihormati."
"Itu adalah hal luar biasa ketika pemain ingin membela negara leluhurnya," ucap pria 51 tahun tersebut.
Sementara itu, sebagai Penasihat Teknis PSSI, Jordi Cruyff akan fokus membangun sepak bola Indonesia dalam lima aspek.
Mulai dari memastikan kualitas dan konsistensi pelatih di berbagai kelompok usia Timnas Indonesia hingga memasukkan pendekatan lebih terstruktur dan modern untuk memperbaiki filosofi sepak bola Indonesia.