JAKARTA - Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penderitanya sering kesulitan membedakan kenyataan dan khayalan, yang dapat menyulitkan kehidupan sehari-hari.
Semakin cepat skizofrenia dikenali dan ditangani, semakin besar peluang penderita menjalani kehidupan yang lebih baik. Pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Skizofrenia memerlukan perawatan yang mencakup obat-obatan untuk mengontrol gejala, terapi bicara untuk membantu berpikir lebih jernih, dan dukungan dalam aktivitas sehari-hari
Banyak penderita skizofrenia tidak menyadari kondisi mereka dan sering menolak pengobatan. Jika tidak ditangani, skizofrenia dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seringnya rawat inap, kesulitan berpikir, masalah sosial, hingga risiko cedera dan kematian.
Sebaliknya, pengobatan yang tepat sejak dini bisa membantu mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Gejala Skizofrenia
Dilansir dari laman Mayo Clinic, skizofrenia memengaruhi cara seseorang berpikir, berbicara, dan bertindak. Gejalanya meliputi:
- Delusi
Keyakinan yang salah, seperti merasa dianiaya menganggap diri sebagai orang terkenal, atau percaya akan terjadi bencana besar.
- Halusinasi
Melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, terutama suara-suara yang tidak nyata.
- Pikiran dan Bicara Tidak Teratur
Sulit berbicara dengan jelas, sulit menjawab pertanyaan, atau mengucapkan kata-kata yang tidak berhubungan.
- Perilaku Aneh atau Tidak Terduga
Bisa berupa sikap kekanak-kanakan, gelisah tanpa sebab, tidak mengikuti instruksi, atau justru diam tanpa respons.
- Gejala Negatif
Kehilangan minat dalam aktivitas, malas mandi, tidak menunjukkan emosi, berbicara dengan nada datar, atau menarik diri dari lingkungan sosial. Tingkat keparahan gejala dapat bervariasi. Ada saatnya gejala membaik, tetapi bisa juga memburuk.
Skizofrenia biasanya mulai muncul pada pria berusia remaja akhir hingga awal 20-an. Lalu, wanita usia akhir 20-an hingga awal 30-an
Kasus skizofrenia yang muncul di usia lebih tua jarang terjadi, terutama pada wanita. Sedangkan pada anak-anak, kondisi ini sangat jarang ditemukan.
Gejala Skizofrenia pada Remaja
Gejala pada remaja mirip dengan orang dewasa, tetapi lebih sulit dikenali karena menyerupai perilaku khas remaja, seperti menarik diri dari keluarga dan teman, prestasi sekolah menurun, sulit tidur, mudah marah atau merasa depresi, dan kehilangan motivasi.
Penggunaan narkoba, seperti ganja atau metamfetamin bisa menyebabkan gejala yang mirip dengan skizofrenia. Remaja dengan skizofrenia lebih sering mengalami halusinasi dibandingkan delusi.
Orang dengan skizofrenia sering tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan. Keluarga dan teman berperan penting dalam mendorong mereka mencari pertolongan medis.
Jika seseorang menunjukkan gejala skizofrenia, cobalah berbicara dengan mereka dengan tenang dan berikan dukungan. Meskipun tidak bisa memaksa mereka untuk berobat, Anda bisa membantu mencari tenaga medis atau psikolog profesional.
BACA JUGA:
Penderita skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi mengalami pikiran atau percobaan bunuh diri. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda ingin bunuh diri, segera cari bantuan, pastikan mereka tidak sendirian, dan hubungi layanan darurat.