JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berkomitmen untuk mendukung industri emas di Indonesia dan dipercaya menjadi salah satu pemain dalam ekosistem Bullion Bank Indonesia.
Sebagai produsen emas terbesar ke-7 di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat ekosistem Bullion Bank lantaran memiliki cadangan emas mencapai 2.600 ton.
Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menyampaikan pengembangan Bullion Bank diharapkan menjadi strategi penting dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional.
“Kami sangat bangga telah dipercaya untuk menjadi bagian penting dalam Bullion Bank Indonesia,” tuturnya dalam keterangan, Rabu, 12 Maret.
Sandra menyampaikan dengan jaringan distribusi terbesar di dalam negeri dan ekspansi strategis ke pasar internasional, pihaknya berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri emas nasional melalui inovasi, kolaborasi, dan ekspansi bisnis.
Sandra menjelaskan di tengah permintaan emas yang relatif stabil, HRTA berhasil meningkatkan pangsa pasar, terutama di segmen emas batangan.
"Sejak pandemi COVID-19, terjadi pergeseran permintaan dari perhiasan ke emas batangan, dan HRTA merespons dengan strategi yang tepat," jelasnya.
Adapun HRTA mencatat pertumbuhan yang solid dari tahun 2017 hingga 2023, pendapatan tahunan meningkat sebesar 26,48 persen dan laba bersih naik 15,68 persen.
Selain itu data hingga September 2024, volume penjualan emas murni meningkat 21,08 persen (yoy) menjadi 11,42 ton, dengan rata-rata harga jual (ASP) tumbuh 17,74 persen (yoy) menjadi Rp1.158.491 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Investor Relations Hartadinata Abadi Thendra Chrisnanda menyampaikan aktivitas ekspor yang dimulai pada Maret 2023 turut mendorong lonjakan volume ini.
Thendra menyampaikan ekspansi ke pasar internasional membuka peluang baru bagi Hartadinata Abadi untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan daya saing kami di industri emas global.
"Meskipun margin ekspor lebih rendah dibandingkan penjualan domestik, strategi ini memberikan pertumbuhan berkelanjutan, sehingga kami bisa terus memenuhi janji kami kepada investor dan mitra kami,” jelasnya.
Thendra menyampaikan sebagai pionir di industri emas, pihaknyaselalu mengedepankan inovasi untuk memberikan nilai dan membangun kepercayaan dengan konsumen serta pemangku kepentingan.
"Saat ini, HRTA mengoperasikan 85 toko ritel emas dan 105 toko gadai, serta memiliki lebih dari 900 mitra toko di seluruh Indonesia, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar," jelasnya.
Direktur Business & Operation Hartadinata Abadi Yudho Jatmiko menyampaikan pihaknya adalah cerminan kualitas, inovasi, keamanan, dan orisinalitas dalam setiap produk dan solusi emas yang kami tawarkan.
"Kami terus berkomitmen untuk menghadirkan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan memberikan manfaat bagi para investor serta industri emas nasional," ujarnya.
Yudho menyampaikan terdapat enam strategi utama perusahaan di tahun 2025 untuk menjadikan tahun ini sebagai “The Year of Brilliance”, yaitu meningkatkan kinerja perusahaan sebagai pemain kunci dalam ekosistem Bullion Bank, membangun citra merek HRTA melalui pemasaran strategis dan inovasi.
SEE ALSO:
Strategi selanjutnya yaitu mengembangkan desain perhiasan yang lebih otentik untuk meningkatkan permintaan, mengupayakan sertifikasi LBMA untuk produk emas batangan guna meningkatkan daya saing global.
Kemudian strategi lainnya, menjalin sinergi dengan penambang lokal untuk mengamankan bahan baku berkualitas, mengembangkan pabrik terintegrasi guna meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Yudho menyampaikan dengan langkah-langkah strategis ini, pihaknya berharap tidak hanya memperkuat perannya di industri emas, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan ekosistem Bullion Bank yang lebih kuat, guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.