TANGERANG - Beberapa kasus kebakaran terjadi di sejumlah daerah selama libur Lebaran, termasuk Kota Tangerang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten, melaporkan telah menangani setidaknya tujuh kasus kebakaran dalam beberapa hari terakhir.
"Hampir setiap hari ada kejadian kebakaran. Semua berhasil ditangani petugas dengan cepat," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar di Tangerang mengutip ANTARA pada Sabtu, 5 April.
Ia mengatakan BPBD Kota Tangerang mencatat ada 34 pengaduan pelayanan masyarakat selama libur Lebaran dan tujuh diantaranya peristiwa kebakaran.
Selebihnya, kata dia, pelayanan yang diberikan petugas ialah permohonan lepas cincin, pertolongan terhadap hewan, pohon tumbang, hingga sarang tawon.
Ia menuturkan kebakaran terjadi di Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, yang terjadi akibat korsleting listrik saat ditinggal mudik.
BACA JUGA:
Kemudian untuk menghadapi arus balik dan libur Lebaran, lanjutnya, seluruh petugas terus disiagakan dengan sistem siaga. Petugas disiagakan 24 jam penuh untuk merespons keadaan darurat secara cepat dan efektif.
"Setiap hari personel dalam kondisi on call dan siap turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan bencana dengan sigap," tegasnya.
Mahdiar juga mengimbau pemudik atau wisatawan agar selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama perjalanan.
"Mari selalu waspada di manapun berada dan berdoa agar perjalanan tetap aman dan lancar. Kami pun berharap arus mudik dan balik mudik serta libur Lebaran 2025 dapat berlangsung aman dan nyaman bagi masyarakat," katanya.
Sebelumnya BPBD Kota Tangerang telah memberikan tips kepada warga untuk mematikan dan mencabut semua colokan kabel peralatan listrik untuk mencegah korsleting atau kebocoran berdampak kebakaran
Upaya lain mencegah kebakaran dengan melepaskan regulator gas dari kompor gas. Kemudian, memastikan kompor dalam keadaan mati. "Langkah ini guna mencegah kebocoran gas yang juga bisa memicu kebakaran," ujarnya.
Bagi pemukiman di lokasi rawan banjir, warga diimbau memindahkan alat elektronik ke lantai ke tempat yang lebih tinggi, sehingga ketika ada banjir melanda, bisa aman. "Sebab saat ini masih dalam status siaga kaitan cuaca ekstrem," katanya.