JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat serangan al Shabaab terhadap hotel di Somalia, tempat para pemimpin klan bertemu meningkat menjadi 10 orang. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Pada Selasa, 11 Maret, penyerang dari kelompok yang terkait dengan al Qaeda itu menyerang hotel di Beledweyne dengan bom mobil sebelum orang-orang bersenjatanya memasuki hotel dan terlibat dalam pengepungan selama sehari dengan pasukan pemerintah yang berusaha mengusir mereka.
Para tetua suku dari wilayah Hiran berkumpul di hotel untuk rapat guna membahas cara melawan al Shabaab sebelum serangan, yang diklaim oleh kelompok militan Islam tersebut.
Seorang tetua suku sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas mencapai tujuh orang.
"Pengepungan berakhir tadi malam pada tengah malam. Empat penyerang meledakkan diri mereka sendiri dan dua penyerang lainnya ditembak mati," kata Mayor Nur Aden, seorang perwira polisi kepada Reuters dilansir Rabu, 12 Maret.
"Sepuluh orang tewas di rumah sakit termasuk para tetua dan tentara, sebagian besar warga sipil," katanya.
Seorang warga yang tinggal di sebelah hotel, Ahmed Ismail, mengatakan tembakan mereda sekitar tengah malam.
BACA JUGA:
Al Shabaab sering melakukan serangan bom dan senjata di negara Tanduk Afrika yang rapuh itu sebagai bagian dari kampanye yang diluncurkan hampir dua dekade lalu untuk menggulingkan pemerintah dan membangun pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasinya yang ketat terhadap hukum Islam.
Al Shabaab mengatakan para pejuangnya menewaskan 20 orang termasuk tentara dan orang tua.
Mereka tidak memberikan rincian tentang korban mereka sendiri. Jumlah yang mereka berikan seringkali berbeda dari jumlah pejabat dan warga.