JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu memuji pertemuan antara Amerika Serikat dan Ukraina pada Hari Selasa yang bertujuan untuk mengakhiri invasi Rusia, mengatakan gencatan senjata yang diusulkan dapat digunakan untuk menyusun kesepakatan perdamaian yang lebih luas.
Amerika Serikat mengatakan pada Hari Selasa, mereka akan melanjutkan bantuan militer dan pembagian intelijen dengan Ukraina, setelah pejabat Washington dan Kyiv sepakat di Jeddah, Arab Saudi mengenai gencatan senjata 30 hari dengan Rusia.
"Saya sangat serius (tentang gencatan senjata) dan bagi saya penting untuk mengakhiri perang," kata Presiden Zelensky dalam pengarahan di Kyiv, di mana ia menggambarkan dimulainya kembali bantuan dan intelijen AS sebagai hal yang sangat positif, melansir Reuters 12 Maret.
"Kami siap untuk gencatan senjata selama 30 hari seperti yang diusulkan oleh pihak Amerika," tandasnya.
Presiden Zelensky menambahkan, pertemuan di Jeddah telah membantu "meredakan" ketegangan antara AS dan Ukraina setelah pertikaian di Gedung Putih antara dirinya dan Presiden Donald Trump bulan lalu.
Terpisah, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan setelah perundingan di Jeddah, Negeri Paman Sam sekarang akan menyampaikan usulan tersebut ke Rusia, dan keputusan ada di tangan Moskow.
BACA JUGA:
Terpisah, Kremlin mengatakan pada Hari Rabu, mereka sedang menunggu rincian dari Washington mengenai usulan gencatan senjata selama 30 hari.
Peskov mengatakan, kontak dengan Amerika direncanakan dalam beberapa hari mendatang, "di mana kami berharap untuk menerima informasi lengkap."