Bagikan:

JAKARTA - Para menteri pertahanan Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Polandia bertemu di Paris pada Rabu. Pertemuan menjanjikan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan pertahanan Eropa dan memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina saat Washington berupaya memulihkan hubungan dengan Moskow.

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov diundang untuk menghadiri pertemuan awal guna membahas bantuan bagi negaranya, setelah itu pertemuan kedua akan difokuskan pada pengembangan kemampuan pertahanan Eropa.

"Negara-negara Eropa tengah meningkatkan dukungan," kata Menteri Pertahanan Inggris, John Healey dilansir Reuters, Rabu, 12 Maret.

"Dengan memperdalam kerja sama pertahanan, meningkatkan pengeluaran, dan meningkatkan kekuatan kolektif, kami mengirimkan pesan yang jelas: kami tidak akan goyah dalam mendukung Ukraina dan mempertahankan nilai-nilai bersama kami,”

sambungnya.

Prancis dan Inggris, dua negara pemilik senjata nuklir di Eropa, telah bekerja sama erat selama beberapa minggu terakhir untuk menggalang dukungan Eropa bagi Ukraina di tengah ketidakpastian AS.

Pertemuan yang diadakan di bekas rumah sakit militer Val-de-Grâce di Paris itu juga akan dihadiri oleh pejabat Uni Eropa dan NATO.Pertemuan tersebut terjadi sehari setelah 34 kepala angkatan darat, dari negara-negara NATO serta Jepang dan Australia, bertemu di Paris untuk pembicaraan langka yang tidak melibatkan rekan-rekan mereka dari AS.

Mereka berfokus pada dukungan terhadap Ukraina dan pemberian jaminan keamanan untuk perjanjian perdamaian di masa mendatang, termasuk penyediaan pasukan penjaga perdamaian Eropa yang potensial.

Langkah-langkah Presiden AS Donald Trump untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan Rusia dan berupaya untuk segera mengakhiri perang Ukraina telah mengubah pemikiran pertahanan Barat selama bertahun-tahun, yang mendorong negara-negara Eropa untuk menjanjikan dukungan bagi Ukraina dan membicarakan persenjataan ulang yang cepat.

Setelah pertemuan hari Selasa, Presiden Prancis Macron mengatakan waktunya telah tiba untuk "beralih dari konsep ke rencana" untuk mendefinisikan jaminan keamanan yang kredibel guna memastikan perdamaian yang solid dan langgeng di Ukraina, menurut sumber Istana Elysee.