Maafkan Arkham, Gibran: Ayah dan Ibu Juga Sering Dihina, Saya Maafkan Semua
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: tangkapan layar instagram Gibran @gibran_rakabuming)

Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberi maaf kepada pemilk akun Instagram arkham_87 i, Arkham yang terciduk menghinanya di Instagram @garudarevolution.

Kasus seperti ini, menurut Gibran sering dia alami termasuk kepada sang ayah, Joko Widodo dan ibu Iriana termasuk keluarga besarnya. 

"Saya dari dulukan sudah sering di-bully, dihina. Saya kan enggak pernah melaporkan satu pun, gitu loh. Semuanya dimaafin yang mem-bully saya, keluarga, bapak, ibu semuanya dimaafkan," tegas Gibran dilansir kanal YouTube Berita Surakarta, Selasa, 16 Maret.

Pun menanggapi cacian di berbagai platform media sosial, Gibran mengaku tidak sakit hati alias baper. Semuanya akan ditanggapi secara santai.

Hanya, dia mengingatkan kepada warganet untuk lebih bijak dalam berselancar di media sosial. "Warganet lebih bijak saja. Sekali lagi saya gak pernah sakit hati, baper atau melaporkan," terang dia.

Gibran pun mempersilahkan warganet untuk memberikan kritikan di laman media sosialnya. Semua kritik akan ditampung dengan baik oleh Pemkot Solo."Kritikan, masukan kita terima semua. Saya terbuka aja, santai," jelas dia.

Pemilk akun Instagram arkham_87 i, Arkham, akhirnya meminta maaf usai berikan komentar sembrono kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

Arkham terciduk menulis komentar di Instagram garudarevolution soal 'Tau apa dia tentang sepak bola, taunya cmn dikasih jabatan saja' menanggapi keinginan Gibran agar semifinal dan final Piala Menpora digelar di Kota Solo.

Kapolres Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya memberikan penjelasan kepada Arkham saat yang bersangkutan bertandang ke kantor polisi.

Pilkada di Kota Solo dilakukan melalui mekanisme yang panjang, melibatkan banyak pihak dan melalui proses demokrasi. Sehingga, komentar Arkham sangat keliru.

"Ada penyelenggara pemilu di situ yaitu KPU, ada pengawas Pemilu yaitu Bawaslu, ada semua. Bahwa jabatan kepala daerah bukan pemberian tetapi proses demokrasi, melibatkan seluruh warga masyarakat yang punya hak pilih," tegas Kapolres Ade Safri dilansir kanal Youtube, berita surakarta, Selas, 16 Maret. 

Penjelasan ini merupakan edukasi bagi Arkham sekaligus pengguna media sosial lain agar bijak dalam memberikan komentar. Ruang siber harus digunakan untuk kegiatan yang produktif, sehat dan beretika.

Menurut Kapolres, sudah ada 3 hingga 4 kasus serupa yang ditangani oleh polisi. Penghujat akan dipanggil ke kantor, diberi penjelasan mengenai kekeliruan dari apa yang ditulis.

"Ini juga implementasi dari program prioritas Kapolri, presisi yang mana tim virtual police  hadir untuk beri edukasi pada masyarakat sekaligus menjalankan fungsi pengawasan terhadap netizen dan pengguan medoso agar terwujud ruang digital yang sehat, bersih dan beretika dan produktif, tetap bertanggung jawab," tegas Kapolres.

Untuk informasi, saat itu Arkham mengomentari postingan mengenai keinginan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka agar semifinal dan final Piala Menpora digelar di Kota Solo. Komentar Arkham sempat dibalas akun Instagram Polresta Surakarta.

Jangan gampang komentar hoax di media sosial,” kata admin Polresta Surakarta memention akun arkham_87.

Arkham buru-buru meminta maaf dalam komentarnya. “Siap Pak, mohon maaf sblmnya,” kata dia. Tapi persoalan ini berlanjut hingga Arkham dibawa ke kantor Polresta Surakarta. Arkham secara terbuka meminta maaf kepada Gibran.

“Saya pemilik akun arkham_87 pada hari Sabtu 13 Maret pukul 18.00 WIB benar saya menulis komentar di akun Instagram @gardarevolution dengna 650 ribu followers tentang semifinal dan final Piala Menpora di Kota Solo. Dengan ini saya meminta maaf kepada Bapak Gibran Rakabuming Raka dan seluruh masyarakat Kota Surakarta," kata Arkham dalam video yang diunggah, Senin, 15 Maret. 

"Saya menyesal dan tidak akan mengulanginya lagi, apabila saya mengulanginya sanggup diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Arkham.