Tak Percaya Tapi Tak Ada Pilihan Lain, Timnas AMIN Tetap Bawa Dugaan Kecurangan Pemilu ke MK
Juru bicara Timnas AMIN, Refly Harun ikut demo di depan DPR yang medesak hak angket usut kecurangan pemilu, Jumat 1 Maret. (Nailin-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Timnas AMIN, Refly Harun mengaku tak lagi percaya dengan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memutus sengketa pemilu. Namun, Refly mengatakan pihaknya akan tetap membawa masalah dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke MK karena tidak ada pilihan lain.

Hal itu disampaikan Refly Harun saat menyampaikan orasi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 1 Maret. Diketahui, ratusan massa menggelar aksi menuntut pelaksanaan hak angket di DPR untuk mengusut dugaan kecurangan Pilpres 2024 dan pemakzulan Presiden Joko Widodo.

"Setelah ini saya akan rapat untuk merumuskan, menentukan perjuangan kita di MK. Percaya atau tidak dengan MK? Sama saya juga tidak percaya," ujar Refly Harun.

"Persoalannya, kita tidak punya pilihan lain untuk membatalkan hasil pemilu, untuk mendiskualifikasi kecurangan hanya bisa melalui MK," sambungnya.

Di hadapan massa aksi, pakar hukum tata negara itu juga mengajak untuk terus memperjuangkan aspirasi. Dia menyebut, aksi 1 Maret ini akan dilanjutkan pada Selasa, 5 Maret bertepatan dengan dimulainya masa sidang DPR usai reses.

Pihaknya, kata Refly, akan menuntut DPR segera menggulirkan hak angket untuk mengusut tuntas kecurangan Pilpres. Dia yakin anggota parpol di DPR yang kontra dengan Paslon 02 akan menggunakan hak konstitusinya.

"Itu perjuangan parlemen jalanan. Kita terus lanjutkan tanggal 1, tanggal 5, tanggal 9 sampai aspirasi konstitusional kita berhasil, insyaallah. Ada perjuangan di belakang kita. Kita bisa mendukung parpol, terutama yang anti kecurangan untuk menggulirkan hak angket DPR. Dukung hak angket?," katanya.

"Itu perjuangan parlemen. Kita harus dukung. Kita harus desak mereka untuk berani menuntaskan segala kecurangan yang dialami, yang itu dilakukan oleh Istana Jokowi serta para kroni-kroninya," sambung Refly.

Refly juga meyakini, pergerakan rakyat akan meloloskan hak angket dan mengetuk hati nurani hakim MK untuk memutuskan sengketa pemilu ini dengan adil. Menurutnya, hakim MK jangan lagi takut diintervensi oleh pihak istana karena rakyat bersama lembaganya.

"MK akan berhasil kalau ada parlemen jalanan, dan para hakim-hakim MK untuk kembali pada hati nuraninya. Jangan takut karena intervensi istana. Kalian harus bicara dengan hati nurani. InsyaAllah Allah SWT akan memenangkan kita," pungkasnya.