KLB Demokrat Makin Bulat, Pendiri Kecewa AHY Tak Mampu Pimpin Partai
Pendiri Demokrat Hencky Luntungan (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Para pendiri Partai Demokrat telah satu suara mendukung kongres luar biasa (KLB) beragenda pengambilalihan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Satu per satu organisasi sayap partai pun sudah menyatakan sikap, di antaranya Kader Muda Demokrat (KMD) dan Angkatan Muda Demokrat (AMD).

Salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan mengatakan dukungan dilakukan para pendiri Partai Demokrat dalam rangka penyelamatan karena AHY dinilai tidak mampu memimpin partai berlambang mercy itu.

"Pertama, sebagai pendiri, kami melihat kekisruhan yang terjadi oleh karena tidak mempunyai seorang pemimpin partai. Garis bawahi, ketidakmampuan pemimpin partai dalam hal ini Saudara AHY. Garis bawahi, nggak usah takut-takut," kata Hencky Luntungan dalam konferensi pers di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Februari.

Menurutnya, tidak ada solusi lain menyelamatkan dan mengembalikan Partai Demokrat ke khitahnya sebagai partai nasionalis, religius dan humanis selain KLB.

"Oleh karena ketidakmampuan itu, kami pendiri bersepakat untuk mencari solusi. Apa solusi itu? Tidak ada. Yang ada KLB dan kongres luar biasa yang harus dilakukan dalam rangka penyelamatan partai dan sikap kita untuk mengurai persoalan ini melakukan KLB tanpa ada rasa dendam, tanpa ada rasa kebencian, tanpa ada rasa menyudutkan," kata Hencky.

Hencky menegaskan, para pendiri akan ikut terlibat secara aktif pada pelaksanaan KLB nantinya. Ia mengaku kecewa adanya pemecatan kader PD yang tanpa musyawarah.

"Pelaksanaan KLB maka pendiri partai akan melibatkan diri secara aktif dalam rangka mengawal, mengembalikan Partai Demokrat kepada kita sebelumnya. Kemudian, orang datang, bukan pecat. Kalau ada persoalan, duduk satu meja, dan itu yang dilakukan sejak awal," tegasnya.

Hencky juga mendorong siapa pun untuk masuk dalam KLB tersebut, baik dari unsur internal maupun eksternal. "Metode Demokrat pada saat kita menentukan adalah partai yang terbuka, siapa pun bisa masuk, sehingga sebagai pendiri sepakat akan kongres luar biasa yang melibatkan internal maupun eksternal. Terserah siapa yang akan menentukan, siapa mau nama eksternal, siapa mau mana internal," urainya.

Ia pun menilai PD tidak akan selamat jika menganut sistem dinasti. "Partai tidak akan selamat dengan cara dinasti seperti ini," pungkasnya.